Dari jauh Saidpur
village mungkin tampak tak ada bedanya dengan perkampungan lainnya di sekitar
kota Islamabad. Setelah dekat, barulah terlihat perbaedaan. Untuk mencapai desa, Hanya butuh sekitar 15 menit perjalanan
melewati Marghala Road dari masjid
Faishal. Kami
berhenti di area
parkiran tepi kali. Saat itu pukul tiga sore, hembusan angin
dari bukit menembus celah jaket, menusuk tulang. Musim dingin terasa semakin
menyayat. Semburat cahaya mereh menerpa kursi-kursi restoran yang telah ditata
rapi. Perkampungan merona indah tersorot senja dari ufuk barat, menghamparkan kemilau
merah pada dinding rumah kotak yang besusun rapi di kaki bukit. Dua jam lagi pemancar cahaya itu akan berlabuh
diperaduannya.
Perkampungan Saidpur
memiliki warna dan corak tersendiri. Ia menghimpun perjalan panjang generasi
anak manusia dari zaman ke zaman. Silih berganti pemimpin menguasai wilayah
tersebut. Hingga pada akhirnya jatuh ketangan penguasa Mughal. Lalu berubah
nama menjadi Saidpur.