Setelah menempuh perjalanan
kurang lebih tiga puluh menit dari kampus International Islamic University Islamabad (IIUI) dengan motor 70 CC, saya dan
seorang teman berhasil menembus kemacetan sepanjang jalan, semburan asap hitam dari kenalpot qinqi dan
bajai serta kebisingan suara mesin kendaran yang saling menyalip
berusaha berebut setiap jalur kosong.
Kami menepi di depan sebuah toko. dekat dua orang polisi lalu lintas berpenampilan
sedikit kucel – mungkin akibat terik dan hempasan debu jalan- dengan handtalk
ditangan. Seorang dari mereka berusaha menertibkan pengguna jalan yang sok
‘pemilik jalanan’. Ngotot jalan lebih
dulu, memotong jalur, menerobos dari jalur berlawanan hingga menimbulkan
kemacatan di perempatan Raja Bazar Rawalpindi.