Friday 1 April 2016

Masjid Faishal, Arsitek Modern ala Badui

Bagi kamu yang pernah jalan-jalan ke Islamabad ibu kota Pakistan  tentu tau Masjid Faishal. Masjid megah yang menjadi salah satu ikon kota Islamabad. Mesjid ini bahkan dinisbahkan  sebagai masjid nasional negara Pakistan. Bagiamana  dengan yang belum pernah ke Islamabad?. Yaa, ke Islamabad dong biar tahu! Tapi bila belum mampu. Don’t worry! nih aku kasih bocoran, biar gak penasaran lagi dengan masjid yang kata orang pakistan “the biggest mosque in the world”. puwede banget kan??
Terkait omongan orang Pakistan tadi gak usah dipikirin, dimasukin hati, apalagi dimasukin saku. Tapi pastinya masjid Faishal hingga saat ini masih  merupakan masjid terbesar di negara Pakistan dan Asia Selatan. Mengalahkan  masjid Badshahi. Masjid   kerajaan di kota Lahore. Masjid yang pembangunannya selasai pada tahun 1986 ini terletak di ibu kota Islamabad, dekat maghala Hill.


Mungkin ada yang bertanya-tanya, kok namanya masjid Faishal?. Iya. nama Faishal diambil dari nama Raja Arab Saudi kala itu, Faishal Bin Abdul Aziz. Beliaulah yang mendukung dan membiayai pembangunan masjid megah tersebut. Maka jadilah nama beliau sebagai nama masjid.
Bila dilihat, masjid Faishal memiliki keunikan tersendiri dibanding masjid-masjid pada umumnya. Designnya beda dari yang lain. Jika  umumnya masjid memiliki kubah, mesjid Faishal justru kokoh memancang tanpa kubah.  Bentuknya didesign seperti tenda. Katanya sih, design terinspirasi dari tenda–tenda arab Badui. Ada  empat menara meruncing setinggi  80 meter atau 260 kaki. Menjulang  ke atas di setiap sudut masjid.
Adapun bagian dalam tempat solat berbentuk raung segitiga besar yang dihiasi dengan lampu-lampu mewah serta kaligrafi mushaf besar terjejer rapi dibagian depan. Makanya gak salah bila ada yang mengatkan bahwa design masjid Faishal adalah design masjid terunik di dunia. Jamaah laki-laki di bagian depan, sementara jamaah wanita di lantai dua bagian belakang. 

Area utama masjid  mampu menanampung kurang lebih sepuluh ribu jamaah. Sementara area serambi menampung dua puluh empat ribu jamaah. Halaman empat puluh ribu jamaah dan area taman dua ratus ribu jamaah.
Design unik mesjid Faishal merupakan buah karya seorang arsitek ulung asal Turki  bernama Vedat Dalokay. Design Dolakay tersebut sukses memenangkan lomba Aga Khan dalam bidang arsitektur. Masjid Faishal tak hanya digunakan sebagai tempat solat. Tapi juga dilengakapi dengan perpustakaan besar, Dr Muhammad Hamidullah Libarary yang menyimpan ribuan jilid buku dengan koleksi kitab siroh dan tarikh islam terlengkap. 

Selain itu,  masjid Faishal juga memiliki tempat wudhu yang luas, area toilet yang besar. Terdapat sebuah toko buku dan souvenir dilantai bawah masjid dan dua auditorium besar di bagian belakang masjid yang menyempurnakan kemegahan masjid Faishal.Yaitu auditorium Quaid Azzam Dan Auditorium Allama Iqbal.
dibagian belakang berjejer ruang-ruang kelas yang dulunya digunakan oleh  para mahasaiswa International Islamic University sebelum dipindah ke bagunan baru di H-10 sector Islamabad. Meskipun kampus telah dipindah. Namun lembaga-lembaga research seperti Shariah Academic, Islamic Research Institute (IRI) dan Dakwah Academic masih berkantor di mesjid Faishal
Bagian luar masjid dilengkapi degan parkiran luas serta taman hijau. Sebelah kiri depan depan masjid terdapat kuburan mantan presiden Pakistan. Jendral Dziaul Haq. Sang presiden dikuburkan di dekat masjid Faishal sebagai bentuk pengahrgaan tehadap jasa-jasa beliau.
Saat ini, karena alasan keamanan mesjid Faishal hanya dibuka pada saat waktu sholat.  Para pengunjung hanya bisa menikmati keindahan bagian luar masjid. Kecuali bagi mereka yang datang pas ketika waktu solat. Tapi bagi kamu yang pengen masuk ke dalam masjid baiknya jangan membawa tas ukuran besar atau ransel. Sebab tak akan pernah diijinin masuk oleh satpam masjid. Bagi yang terlanjur membawa tas bisa meletakan di rak yang telah disediakan didepan pintu masuk mesjid atau menitipkan barang bawaan ke petugas penitipin di bagian pintu depan. Ya, tentunya dengan sedikit merogoh kocek. Gak mahal kok, 50 rupess only. Tapi pastinya barang akan lebih aman dibanding meletakkan di rak depan pintu masuk yang tak terjaga.
Oh iya, yang terakhir. Jika hendak berkunjung ke mesjid Faishal pastikan membawa kamera. Biar bisa jepret-jepret keindahan mesjid dan pemandangan sekitarnya. Rugi banget kan  dah jauh-jauh ke ke Islamabad tapi gak bawa pulang kenang-kenagan. Buat yang kelupaan bawa, bisa menggunkan jasa potret bhaijan-bhaijn yang banyak berkeliaran di sekitar area masjid. Tentunya dengan konsekuensi mau merogoh 200 rupes dari kocek yang paling dalam. Pokoknya dijamin deh, gak nyesel jalan-jalan ke masjid Faishal.


No comments:

Post a Comment