Jessica Rhodes (21) mengatakan
kepada Muslim Mirror bahwa ia berpartisipasi dalam Hari Hijab Sedunia
dengan memakai kerudung selama sebulan.
“Saya ambil bagian dalam Hari Hijab
Sedunia pertama dan menantang diri saya sendiri untuk memakai hijab selama
sebulan,” katanya, seperti dilansir Onislam.
“Kemudian Saya mulai membaca
Al-Quran dan kalimat-kalimat di dalam Al-Quran terlihat tampak logis dan jelas,
daripada dalam Bible di mana mereka cenderung banyak omong kosong,” tambahnya.
Gadis yang berasal dari Norwegia
tersebut adalah satu di antara sejumlah non-Muslim di seluruh dunia yang turut
mengenakan pakaian Muslimah dalam acara Hari Hijab Sedunia pada 1 Februari
lalu.
Acara tersebut bermaksud untuk
memperkenalkan jilbab kepada dunia, bahwa pakaian Muslimah itu bukanlah simbol
penindasan tetapi justru untuk menjaga kehormatan.
Setelah pengalaman memakai kerudung
itu, Rhodes mulai membaca lebih banyak tentang Islam untuk lebih memahami agama
yang lurus ini.
“Saya juga melakukan beberapa
pengamatan tentang Islam secara keseluruhan dan merasakan bahwa ini (Islam)
adalah sebuah agama yang inklusif yang bisa memberikan saya jawaban-jawaban
yang Saya cari-cari,” katanya.
Saat memutuskan memeluk Islam,
Rhodes menghadapi berbagai reaksi dari orang-orang terdekatnya. Orangtuanya
tidak suka, meskipun menerimanya.
“Orangtua saya tidak senang tetapai
mereka menerima keputusan saya. Ipar-ipar saya telah sangat mendukung,” kata
Rhodes.
Sebagian kawan-kawan Rhodes senang
atas keputusannya menjadi Muslimah, sebagian lainnya mencoba mendebatnya
sementara sebagian lainnya menjauhi Rhodes, hal yang hampir semua muallaf
mengalaminya.
Muallaf di Inggris terus
meningkat. Menurut studi terbaru, di Inggris selama 6 tahun terakhir, jumlah
umat Islam telah berkembang sebesar 37% dan jumlah masjid sudah mencapai hampir
1.500, termasuk banyaknya mushola. Berdasarkan data dari British Institute of
Gatston, rata-rata, ratusan warga Inggris masuk Islam setiap bulannya, demikian
Al Jazeera melaporkan.
Jumlah muallaf sangat mencolok di
penjara dan di sekolah-sekolah. Al-Jazeera menemukan
bahwa diantara sejumlah muallaf terdapat begitu banyak remaja, termasuk mereka
yang berasal dari Brazil, Luksemburg, dan Swedia.
Menurut laporan, setiap tahun sekitar
5000 orang Inggris masuk Islam. Subhanallah.
Sumber: Arrahma.com
No comments:
Post a Comment